- Ukuran keadilan dalam poligami seharusnya dinilai oleh perempuan, bukan oleh laki-laki.
- Sebagai perempuan kita harus sadar bahwa tubuh yang kita miliki adalah milik kita sendiri yang perlu kita hargai setinggi-tingginya.
- Perempuan harus mampu membuat pilihan dan menyiapkan diri untuk maju mandiri.
- Pengalaman pahit dan penderitaan harus dijadikan landasan dan penguatan yang membuat perempuan makin bijak dalam menyongsong hari esok, bukan menyerah kalah.
- Di dunia ini, semua yang diciptakan oleh Allah, apa pun jenis kelaminnya, baik laki-laki atau perempuan, semuanya sama baiknya, sama bagusnya dan sama enaknya. Sebab Allah juga memberikan kenikmatan yang sama pada keduanya. Tinggal bagaimana kita mensyukurinya.
- Berbohonglah atau ungkapkan sesuatu dengan kalimat lain yang membuat lawan bicaramu menyukai sesuatu yang sebenarnya tidak disukainya.
- Jilbab adalah syarat popularitas dan upaya pencegahan pelecehan bagi perempuan.
- Terhormat tidaknya seseorang tergantung bagaimana sikapnya dalam bergaul. Dan sikap ini meliputi banyak hal, banyak segi, seperti cara berbicara, cara berpakaian dan cara bersopan santun.
- Seseorang tidak bisa disalahkan atau dibenarkan jika melakukan sesuatu dalam kondisi terpaksa. Tetapi kita harus memiliki sikap yang jelas terhadap sesuatu.
- Diam belum tentu berarti iya. Diam bisa saja karena tidak setuju tapi kita takut mengatakannya.
- Antara suami dan istri haruslah komplementer, saling melengkapi, tidak main tunjuk dan main perintah atas dasar kewajibanku dan kewajibanmu.
- Dalam hal memilih jodoh, sebaiknya yang bersangkutanlah yang paling berkompeten untuk menentukan. Sebab merekalah yang nantinya akan menjalani.
- Adanya kebebasan untuk memilih mengajarkan kita untuk memiliki rasa tanggungjawab.
- Jangan terlalu memilih, sebab idealnya pilihan itu hanya ada dalam khayalan.
- Dalam sebuah pernikahan, anak bukanlah tujuan utama. Tetapi kedamaian hati, ketentraman dan sikap tuma’ninah dalam hidup bermasyarakat.
- Anak bukanlah tujuan utama pernikahan. Dan seseorang memiliki hak untuk menentukan, harus punya anak atau tidak.
- Malu yang tidak pada tempatnya lebih bahaya daripada orang yang tidak punya rasa malu.
- Ketakutan yang tidak pada tempatnya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
- Peristiwa demi peristiwa yang kita lewati dalam hidup adalah halaman demi halaman ilmu yang tengah kita baca dan coba mengerti, hikmah apa yang dikandung olehnya.
- Allah Maha Adil. Sekalipun keadilannya memerlukan rentang waktu yang panjang untuk dapat dipahami.
Cari Blog Ini
Minggu, 18 Desember 2011
Pesan dari Novel “Perempuan Berkalung Sorban” (Abidah el Khalieqy)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar